Jumat, 26 November 2010

TINDAKAN, MOTIF DAN PRINSIP EKONOMI

Manusia merupakan makhluk Tuhan yang tercipta paling sempurna, karena manusia dibekali kemampuan berpikir yang  lebih dinamis di banding binatang. Dari cara berpikir manusia lebih dinamis, demikian juga dalam hal pemenuhan kebutuhan. 
Manusia memiliki kebutuhan yang lebih rumit dibandingkan hewan. Contoh yang paling sederhana yaitu dalam hal makan, pada umumnya hewan akan makan makanan yang biasa dimakannya, tetapi manusia akan memakan lebih dari yang sekedar mereka butuhkan. Dapat pula dicontohkan hal yang lain, yaitu untuk tempat tinggal, seekor burung cukup membuat sarang - yang dari dulu dibuat seperti itu - dari bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat sarang sesuai jenis burung itu, tetapi manusia akan membuat tempat tinggal yang lebih dari sekedar tempat tinggal.
Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya melalui berbagai cara sesuai dengan kemampuannya untuk mencapai kesejahteraan. Ada yang bekerja menjadi petani, nelayan, guru, karyawan di perusahaan atau pegawai negeri. Dari pekerjaannya, orang menghasilkan barang dan jasa yang siap dikonsumsi (dimanfaatkan) oleh orang lain.

Dari perilakunya yang selalu berusaha dengan berbagai macam cara dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya tersebut, manusia juga dikenal sebagai makhluk ekonomi. Dalam bahasa asing disebut dengan homo economicus (homo = manusia, economicus = ekonomi). Homo economicus merupakan istilah Latin yang berarti bahwa manusia adalah  makhluk ekonomi. Manusia disebut sebagai makhluk ekonomi karena manusia selalu berpikir tentang upaya untuk memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin dengan sumber daya yang tersedia. Misalnya, setiap bulan seorang anak diberi uang saku oleh orang tuanya. Jumlah uang saku yang dia terima sudah ditentukan. Anak tersebut sebagai makhluk ekonomi pasti akan berusaha membelanjakan uang sakunya untuk memenuhi berbagai kebutuhan sekolah.

A.    Tindakan Ekonomi
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia dihadapkan pada suatu permasalah.  Permasalahan tersebut adalah mengenai keterbatasan sumber-sumber daya pemenuhan kebutuhan hidupnya.  Sementara kebutuhan manusia tidaklah terbatas. Kebutuhan manusia sangatlah banyak dan beraneka ragam.
Untuk menghadapi masalah tersebut, maka setiap orang akan berusaha memanfaatkan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia sebagai makhluk ekonomi akan selalu bertindak dengan penuh perhitungan. Ia akan berusaha berhemat dalam pengeluarannya. Ia tidak akan menghambur-hamburkan uangnya untuk hal-hal yang tidak perlu. 
Hal ini menunjukkan bahwa manusia selalu memilih langkah yang paling baik dan paling bermanfaat bagi kehidupannya. Setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan disebut tindakan ekonomi.
Secara umum tindakan ekonomi dapat dibedakan menjadi 2 kategori yaitu:
a.      Tindakan ekonomi yang rasional
yaitu tindakan pemenuhan kebutuhan sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya.  Sebagai contoh yaitu membeli barang kebutuhan yang sesuai dengan kemampuan dan daya belinya. Mengikuti pelajaran di sekolah dengan tekun dan seksama termasuk juga tindakan ekonomi yang rasional, karena belajar termasuk memenuhi kebutuhan rohani jangka panjang untuk masa depan dan dapat meningkatkan prestise.

b.     Tindakan  ekonomi yang tidak rasional atau emosional
Yaitu  tindakan pemenuhan kebutuhan yang tidak disesuaikan dengan sumber daya yang dimilikinya, tetapi didasarkan pada hal-hal lain seperti gengsi, pujian atau mengikuti gaya hidup.
Sebagai contoh  membeli barang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya, dan hanya bertujuan ingin dipuji atau disanjung saja, maka dapat dikategorikan sebagai tindakan ekonomi yang tidak rasional atau emosional.
   
Tindakan ekonomi tidak hanya  dilakukan oleh perseorangan, juga dilakukan oleh pemerintah. Misalnya, pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengajak masyarakat untuk memilih konsumsi yang terjangkau yang disesuaikan dengan kebutuhan dan pendapatannya, serta pemerintah membangun jalan dan jembatan agar hubungan satu tempat dengan tempat lainnya menjadi lancar.

Tindakan ekonomi dapat diterjadi dalam 3 bentuk yaitu:
a.    Produksi, yaitu kegiatan membuat atau menambah nilai guna barang atau jasa yang dapat dijadikan sebagai alat pemenuhan kebutuhan.
b.    Distribusi, yaitu kegiatan menyampaikan hasil produksi kepada orang yang membutuhkan.
c.    Konsumsi, kegiatan memanfaatkan alat pemenuhan kebutuhan.

B.    Motif Ekonomi
Dalam melakukan kegiatan ekonomi, setiap orang pasti mempunyai alasan.  Alasan-alasan yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi disebut motif ekonomi.
Motif  dapat diartikan sebagai dorongan. Motif berasal dari bahasa Inggris, motive, yang berarti dorongan. Secara sederhana, dorongan atau alasan yang membuat orang mau melakukan tindakan ekonomi disebut motif ekonomi.
Dari asalnya Motif ekonomi dapat dibedakan dari :
1)    Motif Instrinsik, yaitu motif ekonomi yang muncul dari diri sendiri. Sebagai contoh, seorang makan karena dirinya lapar.
2)    Motif Ekstrinsik, yaitu motif ekonomi yang muncul dari pengaruh orang lain. Sebagai contoh, seorang anak minta dibelikan Ponsel karena banyak temannya menggunakan ponsel.

Motif ekonomi dapat dibedakan menjadi
1.    Motif Ekonomi Produsen
Produsen adalah orang atau badan yang melakukan kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna barang. Beberapa motif tindakan ekonomi produsen sebagai berikut:
a.    Motif mencari keuntungan
b.    Motif mencari kekuasaan ekonomi
c.    Motif sosial
d.    Motif memperoleh penghargaan

2.    Motif Ekonomi konsumen
Konsumen adalah orang yang memanfaatkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  Beberapa motif tindakan ekonomi konsumen diantaranya sebagai berikut:
a.    Memperoleh kepuasan
b.    Bertahan  hidup
c.    Diterima  di linkungannya
d.    Meningkatkan status sosial

3.    Motif ekonomi distributor
Distributor adalah orang atau badan yang menyalurkan barang atau jasa kepada konsumen. Motif ekonomi yang mendasari distributor adalah sama dengan motif ekonomi produsen

C.    Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi merupakan pedoman dalam melakukan tindakan ekonomi bagi produsen, konsumen, dan distributor. Prinsip ini menuntun pelaku ekonomi untuk:
•    berusaha dengan biaya (pengorbanan) tertentu untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya, atau
•    berusaha dengan biaya (pengorbanan) sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu.

Prinsip ekonomi ini berlaku untuk semua tindakan ekonomi baik produksi, konsumsi, maupun distribusi.  Pelaksanaan prinsip ekonomi ini sangat berhubungan dengan tindakan memilih. Untuk memenuhi kebutuhan perlu didasari prinsip ekonomi dengan menentukan pilihan-pilihan dan pertimbangan yang urutannya dimulai dari kebutuhan paling mendesak, kemudian kebutuhan mendesak, dan yang terakhir kebutuhan yang tidak mendesak.

Prinsip ekonomi berlaku bagi setiap orang. Penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari, dapat dilakukan dalam kegiatan konsumsi (konsumen), kegiatan produksi (produsen), dan kegiatan distribusi (distributor).
1.     Prinsip ekonomi konsumen
Prinsip ekonomi konsumen dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut.
a.     Menyusun skala prioritas kebutuhan dengan mendahulukan kebutuhan yang paling mendesak   dan seterusnya sampai pada yang tidak mendesak.
b.     Memperhatikan kemampuan atau daya belinya.
c.     Memperhatikan perbandingan manfaat dan nilai yang akan diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan.
Misalnya, ketika kamu akan berangkat ke sekolah, kamu lebih memilih naik angkot yang ongkosnya murah, meski jalannya memutar dan lebih cepat sampai.

2.     Prinsip ekonomi produsen
Prinsip ekonomi produsen dilakukan dengan memperhatikan
hal-hal berikut.
a.     Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga yang murah.
b.     Membuat analisis kebutuhan pasar agar barang yang diproduksi dapat laku terjual.
c.     Menyediakan barang atau jasa yang sesuai keinginan/selera pemakai.
d.     Menghasilkan barang atau jasa yang bermutu dengan harga yang bersaing.
e.      Menentukan lokasi pabrik yang dekat bahan baku.
f.     Perolehan manfaat atau laba yang lebih besar.
Misalnya, jika kamu adalah seorang produsen tape maka kamu harus menggunakan singkong dengan harga murah, namun kulitasnya baik sebagai bahannya, sesuai permintaan konsumen yang membutuhkan tape yang enak dan kualitasnya baik.

3.     Prinsip ekonomi distributor/pedagang
Prinsip ekonomi distributor/pedagang dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut.
a.     Barang yang dijual disesuaikan dengan selera dan kebutuhan masyarakat dengan harga bersaing dan bermutu.
b.     Menyesuaikan alat angkut dengan karakteristik barang.
c.     Membeli barang secara langsung dari produsen sehingga harganya lebih murah dan keuntungan yang diperoleh lebih maksimal.
Misalnya, jika kamu seorang penjual mangga, akan lebih baik membeli mangga langsung dari penanamnya. Selain harganya murah, keuntungan yang kamu peroleh juga lebih besar.

Senin, 15 November 2010

INDONESIA (MEMANG) RAWAN BENCANA

Belum hilang dari ingatan seluruh penghuni negeri ini musibah besar gempa dan tsunami Aceh dan gempa dahsyat di Jateng-DIY disusul gempa Sumatera Barat. Indonesia kembali berduka dengan beberapa musibah diantaranya Wasior - Irian, Mentawai dan meletusnya kembali Merapi dengan dahsyat.

Musibah-musibah yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan tektonisme dan vulkanismegempa, tsunami dan gunung meletus sempat terjadi di beberapa tempat di selang waktu bencana gempa dan tsunami yang telah disebut diatas. Tsunami di pantai selatan Pulau Jawa tengah dan barat, juga menelan korban yang tidak sedikit. Gempa di Tasik baru-baru ini disusul gempa yang kembali menyambangi sekitar Pulau Jawa.
Ada apa ini? Atau mengapa semua ini terjadi di negeri ini? Mungkin ada yang mengaitkan dengan kiamat, ada juga yang menganggap sebagai hukuman bahkan ada yang menganggap sebagai cobaan.
Terlepas dari anggapan-anggapan tadi, dari para peneliti dan buku –buku pengetahuan, ternyata ada penjelasan yang logis. Bahkan penjelasan tersebut – boleh dikatakan – tidak bertentangan dengan hukum-hukum Allah atau sunatullah.

Daratan Pun Bergerak
Banyak orang yang belum menyadari bahwa permukaan bumi yang ditempati terus bergerak. Pergerakan permukaan bumi sedemikian pelannya sehingga para penghuni di permukaan tidak merasakannya. Tidak sedikit pula orang yang belum tahu, bahwa susunan benua sekarang berbeda dengan susunan benua jutaan tahun yang lalu.
Bahkan melalui al Qur’an, Allah telah menjelaskan adanya pergerakan pada permukaan bumi.
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka diam, padahal ia bergerak seperti bergeraknya awan. (Demikian) perbuatan Allah yang membuat sesuatu dengan kokoh tiap-tiap sesuatu.....” (QS An Naml, 27:88)


Pertemuan Tiga Lempeng Besar
Kalau kita masih ingat pelajaran IPS SD atau SMP, bahwa Indonesia berada pada posisi silang dalam berbagai sisi. Tidak hanya dari sisi sosial, politik serta ekonomis dunia atau secara geografis bahkan secara geologis, wilayah Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng benua/samudera, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik, serta Lempeng Laut Pilipina.


Di Indonesia pergerakan kulit bumi sering terjadi didaerah bagian barat, seperti Sumatera, selatan Pulau Jawa hingga Timor. Jalur wilayah ini merupakan jalur
yang rawan dengan gempa bumi. Jika sumber gempa bumi berada di dasar laut, biasanya diikuti dengan gelombang besar (tsunami). Semakin besar gempa bumi semakin besar pula kemungkinan timbul tsunami. Tsunami yang pernah terjadi di Alor, Jawa Timur, NAD dan Pantai Pangandaran, berlangsung kurang dari setengah jam setelah terjadinya gempa bumi.

Pertemuan Dua Jalur Gunung dan Pegunungan
Indonesia memang istimewa karena lokasinya – selain berada pada pertemuan 3 lempeng benua – dilalui dua jalur pegunungan dunia, yaitu jalur (sirkum) Mediaterania dan Jalur (Sirkum) Pasifik.

Sirkum Mediaterania
Sirkum Mediaterania merupakan jalur pegununngan yang terbentang dari Pegunungan Atlas di Afrika menyeberang ke Pegunungan Alpen di Eropa kemudian menyambung ke pegunungan Himalaya di Asia lalu memasuki Indonesia melalui Pulau Sumatra. Jalur Sirkum Medetarian di Indonesia membentang dari Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku. Di Indonesia Sirkum Meditarian di Indonesia terbagi menjadi dua Busur, sebagai berikut :
Busur Dalam Vulkanik
Busur dalam dari rangkaian Meditarian bersifat vulkanis. Yang menyebabkan banyak Gunung api aktif di sekitar rangkaian Sirkum Meditarian. Contoh gunungapi tersebut adalah :Gunung Kerinci, Gunung Leuseur,dan Gunung Krakatau
Busur Luar Nonvulkanik
Busur luar dari rangkaian Meditarian tidak bersifat vukanis. Busur luar sirkum Meditarian membentang di pantai barat Sumatra, seperti Pulau Simeul, Nias, Mentawai, dan Enggano, pantai selatan Jawa, dan pantai selatan Kepulauan Nusa Tenggara.
Sirkum Pasifik
Sirkum Pasifik dikenal dijuluki juga Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (bahasa Inggris: Ring of Fire) adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Sirkum Pasifik berawal dari dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, lalu bersambung ke pegunugan Rocky di Amerika Utara, lalu ke Jepang, Filipina, sampai akhirnya sampai ke Indonesia melalui Sulawesi. Sirkum Pasifik juga bercabang ke Pulau Halmahera dan akhirnya sampai di Papua. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik. Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Maka tak perlu heran jika di Indonesia terdapat banyak gunung api dan sering terjadi letusan gunung api.


Melihat posisi yang serba dipertemuan, maka (mungkin) sudah menjadi suatu kewajaran jika wilayah Indonesia menjadi tempat yang sering dilanda gempa, tsunami dan letusan gunung api.
Apapun komentar terhadap beberapa musibah gempa yang terjadi, yang penting kita sebagai penghuni negeri ini dapat menyikapinya dengan bijak. Kepada para korban semoga bisa menerima dengan ikhlas, tabah serta diberikan kekuatan untuk kembali bangkit.

Minggu, 07 November 2010

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN MAKHLUK EKONOMI YANG BERMORAL

Manusia tercipta sebagai makhluk yang paling sempurna, karena manusia dibekali kemampuan berpikir yang  lebih dinamis. Berbeda dengan binatang yang hanya dibekali naluri atau kemampuan berpikir yang stagnan walaupun sama-sama memiliki otak.
Manusia memiliki kebutuhan yang lebih rumit dibandingkan hewan. Contoh yang paling sederhana yaitu dalam hal makan, pada umumnya hewan akan makan makanan yang biasa dimakannya, tetapi manusia akan memakan lebih dari yang sekedar mereka butuhkan. Dapat pula dicontohkan hal yang lain, yaitu untuk tempat tinggal, seekor burung cukup membuat sarang - yang dari dulu dibuat seperti itu - dari bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat sarang sesuai jenis burung itu, tetapi manusia akan membuat tempat tinggal yang lebih dari sekedar tempat tinggal.

A. Manusia sebagai Makhluk Sosial
Namun dari kesempurnaan penciptaan manusia, tetap saja, manusia memiliki suatu kekurangan yaitu tidak dapat hidup tanpa manusia yang lain. Semenjak manusia lahir, sudah memerlukan bantuan orang lain, Kemudian selama perkembangan dalam kehidupannya, juga memerlukan bantuan orang lain. Untuk mencukupi kebutuhannya, seseorang tidak akan menanam padi sendiri, menuai sendiri, menggiling sendiri, menanak nasi sendiri, membuat periuk sendiri, menggali sumur sendiri, atau mencari ikan untuk diasinkan sendiri. Apalagi ketika meninggal, setiap orang jelas memerlukan bantuan orang lain.
Keadaan yang demikian itu, manusia merupakan makhluk yang hidup berdampingan dengan manusia lain atau makhluk yang hidup dalam suatu masyarakat. Dalam istilah yang lebih populer manusia adalah homo socius. Homo, diartikan sebagai manusia, socius berarti masyarakat.

B. Manusia sebagai Makhluk Ekonomi
Selain dikenal sebagai makhluk sosial (homo socius) - dimana manusia harus hidup berdampingan dengan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya - manusia juga dikenal dengan sebutan homo economicus, yaitu manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.
Homo economicus merupakan istilah Latin yang berarti bahwa manusia adalah makhluk ekonomi. Manusia disebut sebagai makhluk ekonomi karena manusia selalu berpikir tentang upaya untuk memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin dengan sumber daya yang tersedia.
Sebagai makhluk ekonomi, manusia akan cenderung mengedepankan kepentingan pribadinya. Manusia akan berpikir bagaimana memenuhi kebutuhan pribadinya, berhemat dalam pengeluaran serta sedapat mungkin memperoleh keuntungan. Bahkan sering kali dalam usaha itu  orang mengesampingkan kerugian-kerugian yang dialami oleh orang lain.
Misalnya, untuk memperoleh laba yang lebih besar, seorang pedagang berbohong tentang kualitas barang
dagangan. Pedagang mengurangi timbangannya agar berat barang dagangan yang dijual berkurang dari yang seharusnya. Mungkin kamu juga pernah mendengar beredarnya makanan yang mengandung boraks atau formalin sebagai bahan pengawet. Tentu hal ini sangat merugikan pembeli karena formalin dan boraks merupakan zat yang membahayakan kesehatan manusia. Pedagang dan produsen seperti itu hanya mementingkan diri sendiri dalam rangka memperoleh laba sebesar-besarnya, tetapi tidak memperdulikan keselamatan dan kepentingan pembeli.

C. Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi yang Bermoral
Manusia dituntut untuk mampu menyeimbangkan peranannya sebagai makhluk ekonomi dan makhluk sosial dalam kehidupan masyarakat. Di satu sisi, manusia adalah makhluk ekonomi yang mengharapkan keuntungan
bagi dirinya. Di sisi lain, manusia sebagai makhluk sosial dituntut untuk peduli dengan orang lain. Manusia tidak boleh hanya memikirkan dirinya sendiri. Contohnya, di rumah seorang anak memakan semua makanan tanpa memperdulikan saudara dan orang tuanya. Dalam hal ini, ia memang telah memenuhi tuntutannya sebagai makhluk ekonomi, yaitu memenuhi kebutuhan. Akan tetapi ia lupa pada perannya sebagai makhluk sosial, yaitu peduli dengan orang lain.
Demikian juga, pelaku usaha harus peduli dengan kehidupan sosial dan tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi semata. Pelaku usaha harus mampu melihat bisnis sebagai peluang untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang lain dan berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bentuk peran perusahaan dalam kegiatan sosial antara lain memberi bantuan beasiswa, membentuk yayasan pendidikan, dan membantu korban bencana.