Senin, 15 November 2010

INDONESIA (MEMANG) RAWAN BENCANA

Belum hilang dari ingatan seluruh penghuni negeri ini musibah besar gempa dan tsunami Aceh dan gempa dahsyat di Jateng-DIY disusul gempa Sumatera Barat. Indonesia kembali berduka dengan beberapa musibah diantaranya Wasior - Irian, Mentawai dan meletusnya kembali Merapi dengan dahsyat.

Musibah-musibah yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan tektonisme dan vulkanismegempa, tsunami dan gunung meletus sempat terjadi di beberapa tempat di selang waktu bencana gempa dan tsunami yang telah disebut diatas. Tsunami di pantai selatan Pulau Jawa tengah dan barat, juga menelan korban yang tidak sedikit. Gempa di Tasik baru-baru ini disusul gempa yang kembali menyambangi sekitar Pulau Jawa.
Ada apa ini? Atau mengapa semua ini terjadi di negeri ini? Mungkin ada yang mengaitkan dengan kiamat, ada juga yang menganggap sebagai hukuman bahkan ada yang menganggap sebagai cobaan.
Terlepas dari anggapan-anggapan tadi, dari para peneliti dan buku –buku pengetahuan, ternyata ada penjelasan yang logis. Bahkan penjelasan tersebut – boleh dikatakan – tidak bertentangan dengan hukum-hukum Allah atau sunatullah.

Daratan Pun Bergerak
Banyak orang yang belum menyadari bahwa permukaan bumi yang ditempati terus bergerak. Pergerakan permukaan bumi sedemikian pelannya sehingga para penghuni di permukaan tidak merasakannya. Tidak sedikit pula orang yang belum tahu, bahwa susunan benua sekarang berbeda dengan susunan benua jutaan tahun yang lalu.
Bahkan melalui al Qur’an, Allah telah menjelaskan adanya pergerakan pada permukaan bumi.
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka diam, padahal ia bergerak seperti bergeraknya awan. (Demikian) perbuatan Allah yang membuat sesuatu dengan kokoh tiap-tiap sesuatu.....” (QS An Naml, 27:88)


Pertemuan Tiga Lempeng Besar
Kalau kita masih ingat pelajaran IPS SD atau SMP, bahwa Indonesia berada pada posisi silang dalam berbagai sisi. Tidak hanya dari sisi sosial, politik serta ekonomis dunia atau secara geografis bahkan secara geologis, wilayah Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng benua/samudera, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik, serta Lempeng Laut Pilipina.


Di Indonesia pergerakan kulit bumi sering terjadi didaerah bagian barat, seperti Sumatera, selatan Pulau Jawa hingga Timor. Jalur wilayah ini merupakan jalur
yang rawan dengan gempa bumi. Jika sumber gempa bumi berada di dasar laut, biasanya diikuti dengan gelombang besar (tsunami). Semakin besar gempa bumi semakin besar pula kemungkinan timbul tsunami. Tsunami yang pernah terjadi di Alor, Jawa Timur, NAD dan Pantai Pangandaran, berlangsung kurang dari setengah jam setelah terjadinya gempa bumi.

Pertemuan Dua Jalur Gunung dan Pegunungan
Indonesia memang istimewa karena lokasinya – selain berada pada pertemuan 3 lempeng benua – dilalui dua jalur pegunungan dunia, yaitu jalur (sirkum) Mediaterania dan Jalur (Sirkum) Pasifik.

Sirkum Mediaterania
Sirkum Mediaterania merupakan jalur pegununngan yang terbentang dari Pegunungan Atlas di Afrika menyeberang ke Pegunungan Alpen di Eropa kemudian menyambung ke pegunungan Himalaya di Asia lalu memasuki Indonesia melalui Pulau Sumatra. Jalur Sirkum Medetarian di Indonesia membentang dari Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku. Di Indonesia Sirkum Meditarian di Indonesia terbagi menjadi dua Busur, sebagai berikut :
Busur Dalam Vulkanik
Busur dalam dari rangkaian Meditarian bersifat vulkanis. Yang menyebabkan banyak Gunung api aktif di sekitar rangkaian Sirkum Meditarian. Contoh gunungapi tersebut adalah :Gunung Kerinci, Gunung Leuseur,dan Gunung Krakatau
Busur Luar Nonvulkanik
Busur luar dari rangkaian Meditarian tidak bersifat vukanis. Busur luar sirkum Meditarian membentang di pantai barat Sumatra, seperti Pulau Simeul, Nias, Mentawai, dan Enggano, pantai selatan Jawa, dan pantai selatan Kepulauan Nusa Tenggara.
Sirkum Pasifik
Sirkum Pasifik dikenal dijuluki juga Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (bahasa Inggris: Ring of Fire) adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Sirkum Pasifik berawal dari dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, lalu bersambung ke pegunugan Rocky di Amerika Utara, lalu ke Jepang, Filipina, sampai akhirnya sampai ke Indonesia melalui Sulawesi. Sirkum Pasifik juga bercabang ke Pulau Halmahera dan akhirnya sampai di Papua. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik. Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Maka tak perlu heran jika di Indonesia terdapat banyak gunung api dan sering terjadi letusan gunung api.


Melihat posisi yang serba dipertemuan, maka (mungkin) sudah menjadi suatu kewajaran jika wilayah Indonesia menjadi tempat yang sering dilanda gempa, tsunami dan letusan gunung api.
Apapun komentar terhadap beberapa musibah gempa yang terjadi, yang penting kita sebagai penghuni negeri ini dapat menyikapinya dengan bijak. Kepada para korban semoga bisa menerima dengan ikhlas, tabah serta diberikan kekuatan untuk kembali bangkit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar